Berita

UINSA Newsroom, Jumat (07/10/2022); Kegiatan Ekspos Hasil Pemenuhan Temuan Surveillance ISO Tahun 2022 digelar di Gedung GreenSA Inn Sidoarjo pada Jumat, 07 Oktober 2022. Kegiatan ini menghadirkan perwakilan pimpinan dan staf dari tiga unit pada Biro AAKK, AUPK, dan Pascasarjana.

Dr. Ali Mustofa, M.Pd., Ketua Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya dalam laporannya menjelaskan, bahwa kegiatan ‘Ekspos Hasil Pemenuhan Temuan Surveillance ISO Tahun 2022’ ini merupakan rangkaian panjang dari proses sertifikasi ISO sejak tahun 2020. Mulai dari Diagnosis Asesmen, Eksekutif Briefing, Pendampingan Pemenuhan Dokumen Sertifikasi ISO, Audit Ekternal Stage 1 dan 2, serta Surveillance.

Tahun 2022, jelas Ketua LPM, UINSA telah menjalani Surveillance dua tahap. Tahap pertama bagi Biro AAKK, AUPK, dan Pascasarjana. Tahap kedua bagi Fakultas Sains dan Teknologi (FST), Fakultas Psikologi dan Kesehatan (FPK), dan 8 unit. “Harapan kita, bahwa keinginannya Pak Rektor bahwa Based Practices pada dua biro, pascasarjana, 8 unit, dan dua fakultas ini bisa didiseminasikan di fakultas yang lain,” terang Dr. Ali Mustofa.

Sementara itu, Rektor UINSA Surabaya dalam arahan mengutip penggalan ayat dari surat Al-Ashr ayat ketiga, ‘Watawa saubil haq watawa saubil shabr’ sebagai analogi pentingnya saling mengingatkan dalam upaya penguatan kelembagaan. “Alangkah meruginya kita ini, jika kita merasa baik-baik saja dan tidak ada orang yang mengingatkan bahwa kita sedang tidak baik-baik saja,” ujar Prof. Muzakki membuka arahan.

Ketidakmampuan dalam menganalisa problem yang dimiliki, menurut Rektor, merupakan awal dari kemunduran. Karenanya, Rektor menegaskan pentingnya general check up dalam konteks kelembagaan. “Kalau sedang baik-baik saja, berarti kita perlu menjaga kesehatan kita semua. Tetapi kalua kondisi kesehatan kita tidak sedang baik-baik saja, yakinlah bahwa kita tidak sedang dalam kondisi menghadapi kiamat. Karena jika kita tidak sedang baik-baik saja dan kita sadar atas posisi itu maka pasti ada intervensi yang harus kita lakukan,” tegas Prof. Muzakki.

Rangkaian proses sertifikasi ISO, dijelaskan Rektor sebagai upaya general check up dalam konteks kelembagaan UINSA Surabaya. Hal ini pun menjadi bagian dari tanggungjawab bersama seluruh komponen kelembagaan. “Mari kita jadikan refleksi, apa sebetulnya yang harus kita lakukan bersama-sama?” ajak Prof. Muzakki.

Rektor kembali menegaskan, bahwa core business kampus adalah akademik. Maka, ketika kampus dihadapkan pada perkembangan baru di dunia internasional, kampus pun memasuki dunia yang disebut dengan Academic Industry. “Maka, cara untuk mendeliver, mengelola kampus di era baru sebagai industri akademik adalah menjadikan kampus sebagai sebuah corporate,” terang Prof. Muzakki.

ISO sendiri, menurut Rektor, merupakan konsep korporat yang diadopsi kedalam dunia akademik. Hal-hal yang perlu dicermati saat ini, lanjut Rektor, antara lain SOP kerja dan atau penanganan aset, manajemen resiko, juga tahapan mitigasi resiko. Karenanya, pada kesempatan ini, para peserta dipandu dan didampingi langsung Tim LPM UINSA Surabaya untuk melakukan overview Manajemen Resiko pada unit dan selanjutnya rencana tindak lanjut. Usai pembukaan, para peserta pun dibagi berdasarkan kelompok unit, yakni Biro AAKK, AUPK, dan Pascasarjana. (Nur-Chy/Humas)